Beberapa tahun yang lalu, saat masih menjadi sales di Pulau Sumbawa, saya mendapatkan satu pelajaran yang sangat luar biasa dari GM saya. ketika itu kami sedang melakukan meeting koordinasi mengenai kondisi pasar dan penjualan. Setelah meeting tersebut dibuka, hal pertama yg dilakukan oleh GM kami adalah mengucapkan salam khas kami yaitu "Semangaaatttt Pageee...", kontan kami pun serentak dan bersama-sama menjawab dengan gemuruh dan Lantangnya: "Semangatttt Pageeeee...".
setelah salam pertama tadi, si Bos melanjutkan salam ke dua berupa: "Assalamu'alaikum Warahmatullahi wabarokatuh, Salam Sejahtera untuk kita semua" dengan nada sedang tidak setinggi salam pertama. Kami pun menjawab dengan nada yang sama, sedang dan tidak terlalu tinggi, meskipun tetap kompak dan bersama-sama.
Kemudian, si Bos memberikan suatu pertanyaan yang menurut saya luar biasa, yaitu kurang lebih begini: "saudara-saudara semua, tahukah anda apa bedanya salam pertama dan kedua tadi?" mengapa di salam pertama saudara-saudara menjawab dengan bergemuruh, sedangkan di salam kedua anda semua menjawab tidak selantang salam pertama?" ... tidak ada satupun diantara kami yang berani menjawab, dalam pemikiran saya waktu itu adalah "pertanyaan yang aneh" kan si Bos kasih salam pertama dengan semangat, maka kamipun menjawab dengan antusias, sedangkan di salam kedua, karena merupakan hal yang biasa (red:sering dilakukan), maka kesan yang munculpun biasa-biasa saja, apalagi disampaikan dengan nada sedang dan cenderung datar, maka kami jawab salam tersebut dengan nada yang tidak seantusias yang pertama.
Setelah dijelaskan oleh si Bos, ternyata tanpa kami sadari, ke dua salam tadi merupakan contoh mudah dari apa yang dinamakannya "Transfer Energy". Disaat kita memberikan salam dengan semangat dan antusias, maka orang yang ada di depan/sekitar kita akan menerima energy positif tersebut , hasilnya adalah merekapun akan memberikan reaksi yang sama seperti yang mereka terima. makanya wajar pada saat salam pertama tadi, kami bisa dengan lantang menjawab "Smangattttt Pageeee". Demikian pula dengan sebaliknya, bila energy/semangat/aura yang kita kirimkan ke orang yang ada di hadapan/sekitar kita tidak terlalu besar, maka orang tersebut akan membalas energy tersebut sesuai dengan apa yang mereka terima. makanya di salam kedua, terdengar lebih datar dibanding yang pertama.
Lantas apa sih yang bisa kita terapkan dengan Transfer Energy ini, selain untuk salam tadi tentunya? yang jelas, setiap kali saya memberikan briefing atau motivasi ke semua team sales, saya selalu tekankan, bahwa bila mereka akan berhadapan dengan toko, retail outlet, pelanggan, bahkan bertemu dengan partner dan superior, mereka harus memasang mimik yang berseri2 dan memancarkan semangat serta optimisme. Jangan pernah bertemu dengan Pelanggan ataupun Retailer dengan muka yang "Galau", bila perlu cuci muka terlebih dahulu, tunjukkan semangat dan senyuman.
Jangan Pernah menunjukkan tampang mules dengan mimik muka kacau, retail outlet atau pelanggan yang ditemui oleh kita pun agak berkernyit dahinya sambil berpikir "bosen lihat nih orang, bawaannya sumpek melulu ... "
Kita selalu dituntut untuk tetap memberikan energy yang positif, karena apa yang kita transfer, itulah yang akan diterima oleh calon pembeli/pelanggan, harapannya adalah reaksi yang mereka berikan akan berdampak positif bagi kita.
itulah "Transfer Energy" pelajaran berharga yang saya dapatkan belasan tahun yang lalu, yang hingga saat ini pun tetap dijadikan jurus pamungkas bagi semua team....(by : aburah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar